Pages

Jumat, 21 September 2012

BitterSweet September

"Is it already rain season?I supposed to wait it, but now it doesnt matter, the whole gravitation is pull and push me, so i dont care anymore"




Krisis semangat..
Baru aja baca postingan adek junior berjudul itu, yang dulunya dia saya dorong-dorong buat nulis di blog. Baru sadar, sekarang, sudah lama sekali ga nulis, sudah lama ga fokus urusan sendiri, dan mungkin sudah lama banget lupa caranya jadi diri sendiri.

Someone said that, tidak ada yang lebih membahagiakan saat kita bahagia jadi diri kita sendiri, apa adanya. Ga capek mempertahankan mimik muka tertentu, ga capek pretending dengan sikap tertentu, ga capek jaga image, ga capek memaksakan diri untuk ini dan itu yang bukan kita.
Well...itu mungkin... teorinya. It should be like that when there is no red traffic light, when there is no traffic sign, no him, no them, no her. Sounds complicated ya? karena biasanya penulis juga ga tahu akhir tulisannya diawal dia menulis, haha, semuanya mengalir dan akhirnya tercipta kata kata yang menjadi solusi.

Kadang kita bisa menyemangati orang lain saat dia sedang down, dan kadang kita bisa menyarankan saat dia sedang kacau mungkin hal terbaik yang harus dilakukan adalah berhenti. Berhenti sejenak dari segala monoton itu, berfikir terlalu jauh, bekerja terlalu keras, berhenti sejenak saja. Jangan menumpahkan emosi di social media, atau bahkan meampiaskannya pada orang lain, jangan berbicara terlalu banyak saat sedang tidak stabil. Tapi saat merasakannya sendiri, its really complicated. Diam kepikiran terus, dikejar dedline yang sangat tidak bersahabat, mood masih terbang ke bulan,mau tidur sebentar insom berat, belum kalau ditambah migrain dan sakit pundak. Oh....perfect time bomb ,haha

Yea,akhirnya mungkin saya menemukan solusi terbaik saat menulis 2 baris terakhir diatas. Bagaimana jika... mengerjakan yang lama tidak dikerjakan, membaca yang lama tidak dibaca. Menyentuh hal hal tersebut, membuat kita mengingat hal hal yang telah lalu, ada yang memalukan namun sangat manis sehingga membuat kita tertawa tawa membacanya, ada yang membuat kita ingat betapa.. dulu kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai keadaan kita sekarang, dan rasanya seperti melihat kita yang sedang berusaha keras dengan penuh d(s)ukaduka, dan rasanya, kita begitu menyayanginya....kita yang dulu.

Atau, coba berjalan, ke kamar orangtua, atau adik/kakak, lihat wajah tidur mereka. Dan..Aah, teringat semua barang yang ingin kita belikan untuk mereka. Klasik, tapi manis, dan segar. Entah itu semangat atau bukan, tapi ada perasaan hangat yang mengusir kedinginan.

Pain is temporary. If you dont have power to face it, step back or just quiet for moment.