Seharusnya saya belajar dari tadi.
Tes bahasa asing udah tinggal menghitung hari, bukan minggu lagi.
Harusnya saya tetap melanjutkan schedule awal, belajar lima chapter di Minna No Nihonggo, demi menyiapkan kata kata untuk free call via Line dengan teman di Jepang. Tapi..mungkin cerita bergambar manusia-manusia bertopeng ABO itu benar, karena salah satu diantara mereka dengan keahlian menunda pekerjaan dan terlambat dalam setiap janji (yang tidak terlalu membuatnya tertarik) adalah saya.
Siang ini, saya dengan mudahnya ter-distract oleh blogger kece yang memantik keinginan menulis saya. Entah tulisan ini akan berakhir di publish atau di draft bersama setumpuk tulisan lainnya karena tidak lolos tahap editing feeling dan image, uhum.
Karena saat membaca ini saya teringat beratus-ratus kegagalan saya di bangku kuliah. Tiga tahun gagal segala macam kompetisi , sementara orang orang disekitar saya udah glowing dengan foto foto mereka bersanding bersama piala atau iconic place di luar negri. Ternyata semuanya karena Allah menyuruh saya bersabar, untuk satu moment di awal tahun 2012, untuk dua lomba yang saya impikan, untuk banyak pesawat dan hotel gratis, untuk senyum yang benar benar sampai ke mata tidak hanya di bibir saja.
Dan yang paling menohok dari tulisan itu adalah selisih 0.0.. untuk mendudukkan orang tua di kursi cumlaude, saya pikir cuma saya dan tiga orang temen sekelas lainnya yang peluk pelukan dengan mata mbrambang di depan ruang pengajaran setelah nerima selembar kertas bertuliskan IPK akhir. Ternyata, si mas penulis blog ini juga mengalami nasib yang sama, huahahaha.
Karena saat membaca ini saya sangat merasa jleb jleb. Awalnya saya tertarik karena judul nya, anti-mainstream. Yeah, I am the one who like cross current thingy. Apa yang saya sukai kadang bagi orang lain itu aneh, dan saya gampang memutuskan ga suka sama sesuatu karena terlalu mainstream. Eh, ternyata isinya…lebih dari yang saya ekspektasikan. It’s the whole things I’ve been thinking so hard this years.
“Life could be simple but you never fail To complicate it every single time”
-Blame it on the girl-
2014 bakalan dateng 8 jam lagi, resolusi lama yang waktu itu saya sebutin di kamar diantara permainan truth and dare sama temen temen kuliah yang stay over di rumah sudah tercapai.
Alhamdulillah saya keluar negeri lagi tahun ini.
Resolusi tahun depan sudah terpikirkan setelah hampir setahun penuh saya benar benar kehilangan keinginan dan mimpi. I was lost my way tapi saya juga belajar banyak hal.
Semuanya hanya membutuhkan waktu. Semua mimpi mimpi kita memiliki waktu masing masing untuk terwujud, semua pertanyaan kita akan terjawab pada waktunya, Tuhan telah menyiapkan waktunya.
See you soon (my dreams in) 2014
See you soon (my dreams in) 2014