The annual competition which challenge more than 4000 student around the world, and choose 200+ between them. Those 200 students, compete in 5 big city; Dubai, London, Boston, San Francisco, and Shanghai. How Lucky we are, to be part of this Challenging Competition.
Well, sebenernya bingung mau report apa, the entire event is totally awesome.
Pergi dengan persiapan yang ga mateng banget (atau bisa dibilang mentah banget), karena harus prepare 2 lomba disaat yang bersamaan. Sahabat sekaligus teammate saya (sebut saja namanya pikolo) malah lebih ekstrim lagi, prepare tiga hal vital disaat bersamaan; 2 lomba+ujian kompre *apa gitu yg ada didalem otaknya, the rest of the team juga ga bisa diajak konsentrasi penuh hingga H-*beberapa jam* bukan H-1 lagi, so here we are, nothing is impossible!
Smell of fight
Bermula dari pembentukan tim (yang entah sejak kapan&tanpa disadari) kebentuk ini. Kami mengikuti berbagai macam lomba internasional yang elegible nya kategori team, pokoknya saat itu kami bener bener ngebet keluar negri GRATIS!
Teamwork, thats what i feel. Tiap anak di tim menyodorkan satu judul lomba (waktu itu pikolo suggest ASIANPreneur, Pakzen suggest HGCC, dan I menghandle CGIU), semua lomba ini hampir berdekatan waktunya. Kami menghadapi banyak masalah, bahkan ada yang sudah mempupuskan harapan kami yang setinggi langit di awal, note: Di "sangat" awal. Formulir pendaftaran kami untuk CGIU tidak mendapatkan konfirmasi balik dari email resmi yang otomatis menunjukkan kalau formulir kami belum masuk ke server pusat, waktu itu tengah malam dan saya ingat bersama pikolo panik, kami memang beremail-emailan ria dengan contact person CGIU, menjalaskan panjang lebar, namun tetap saja pada akhirnya kami tidak dapat mengikuti tahap seleksi awal, Clogging Web, saat itu hanya itu yg terpikir di kepala saya. Dan nasib AsianPreneur juga tak lebih baik dari CGIU. Kami tidak lolos babak awal. Pendaftaran HGCC adalah yang paling terakhir, sore itu di depan ruang dosen gedung A, kami yang sedang menunggu jadwal bimbingan bersama fokus didepan leptop pakzen yang memampangkan situs kompetisi itu, ya...pakzen memberitahu kami sore itu tentang HGCC, informasi dari teman sekosnya yang juga mengikuti kompetisi ini. Saat itu disitu ada SBU-ssi, kami mengajaknya ikut serta, karena tim yang genap lebih asyik, selain itu kami butuh orang yang well-organized (yeah you know me, I mean, you know Us! *lirik pikolo and pakzen). Awalnya kami ber-empat memilih London diantara lima kota itu (red:dengan hebohnya,dengan hebohhnya...membayangkan berjalan di broadway lah, dsb. Pikolo yg paling semangat milih ini -_-). Namun setelah kami menyadari kalau akomodasi regional final, ditanggung sendiri, kami memutuskan untuk mendaftar ulang dengan memilih kota terdekat, Shanghai.
Disini sekali lagi keribetan terjadi- kami beremail ria dengan ketua panitia, menanyakan apakah valid apabila mendaftar dua kali *trauma CGIU* yang kemudian dibolehkan oleh ketua acara pusat, Mr.Ahmad Ashkar.
Dan akhirnya, kami hanya bisa bergalau galau cemas-
Smell of News and Win
Saya tahu kalau pengumuman HGCC harusnya sekitar minggu2 itu, tapi saya bahkan tidak terlalu bersemangat untuk mengecek email, well..lets said, this is the biggest competition I've ever register. Melihat CGIU dan Asianpreneur yang notabene lebih teraih saja kami tidak lolos, saya tidak mau berharap banyak. Note: tidak berharap banyak, tapi masih berharap.
Siang itu, pakzen sms saya dan menanyakan apakah saya menerima kabar dari pihak panitia. Saya heran, namun tetap mengecek email secepatnya dan berakhir kecewa karena tidak menemukan email yang saya tunggu. Namun pakzen mengatakan hal yang membuat my heart skips a beat *cieeh...
'Tim kita lolos, kok aku dapet email gitu ya?'
Langsung tanpa ba bi bu saya meminta pakzen untuk forward email ke saya. Dan selanjutnya saya tidak dapat mempercayai apa yang saya lihat.
'Congratulation'
Kata pertama..it was so speechless yet so sweet...i was grinned like fool until i feel the virtual sugar on my lips. Sujud syukur.
Minggu minggu selanjutnya kami berkutat dengan pencarian sponsor baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Dan..again..thanks God. Semuanya serasa dimudahkan, banyak keputusan perusahaan sponsor yang mengejutkan. Alhamdulillah, kami benar benar keluar negri gratis (bahkan saya ga bawa uang saku sepeser pun dari orang tua).
Smell of Excitement (Flight and Hotels)
Memilih flight dan hotel yang murah bener bener memakan waktu berminggu minggu (kurang lebih 2-3 minggu). Akhirnya setelah memutuskan maskapai tertentu dengan rute transit tertentu kami mem-BOOKINGnya dengan cara yang(sedikit)RIBET , harus buka rekening BCA, diajarin online payment pake remote ato pager ato apalah itu, itupun hanya tiket SMG-KL, sisa perjalanan yang lainnya harus di booking menggunakan kartu kredit *heboh nyari kartu kredit.
Sehari yang penuh perjuangan untuk booking tiket pun nyaris berahir (Pikolo-Sbu: Buka rekening BCA, ngurus pager/remot ato apalah itu sementara saya dan pakzen utak atik data booking online) kami smua kemudian bertemu di Dekanat FT, dan sekitar 10 menit kemudian tiket SMG-KL sukses diBOOKING! memang si baru nyampe KL,tapi mengingat kalo ini pertama kalinya kami booking online, dan dengan perjuangan seharian, itu berasa luar biasa hepi nya, ga bisa nahan cengengesan satu sama lain,
"Wohooo...we're really not bad guys" itu yang ada dipikiran saya. Namun bahagia dalam kepastian itu ga bertahan lama..
Beberapa menit kemudian, semuanya berubah jadi dilema *backsound cheribel, 3 menit setelah booking selesai, Pikolo bilang kalo dia dapet sms dari Akbar, yang bilang kalo Akbar dapet sms dari Manager Campus UNDIP untuk Trust(--__--), kalo tim Trust kita lolos 13 besar ke country final, dan guess, tanggalnya...Bump!
Jadi lah tragedi berangkat terpisah itu,
Sbu-pakzen: Flight dari Semarang tanggal 22- ke KL- dijemput, keliling2 KL ama anak murid temen kajur, dan nginep sehari di tempat temen kajur *ampuun baik banget Kajur saya yg bela belain nelpon temennya demi kami T_T *doain beliau panjang umur - tanggal 23 baru flight ke Hangzhou (1-2 jam dari Shanghai)
saya dan pikolo: Flight dari Semarang ke Jakarta tanggal 21 (Teng setelah Pikolo selesai ujian Kompre dan Teng setelah saya beli tiket ke Shanghai di agen tour di CL *plus sepatu, hey..untung inget, kalo ga saya udah make croks di presentasi Trust+HGCC) - Country Final Trus Danone- tanggal 23 jam 5 pagi flight langsung ke Pudong, Shanghai (transit KL). Which is...kita nyampe Soetta dengan mata bengep, efek ga tidur berhari hari =_=
Smell of SHANGHAI-
Pudong International Airport-Shanghai siang itu terasa agak dingin, kami melangkah keluar dari pesawat dengan- biasa biasa aja setengah excited *mostly karena Pikolo badmood sejak dari bandara KL karena kami sempat-ehum...diremehkan, disindir dan semacam itu lah oleh beberapa orang malay, but duh...let it be, walau BT kami harus membuktikan kalau kami bawa nama bangsa dan negara untuk mengharumkannya di luar negri, oke back to story..
Kesalahan terbesar, saya dan pikolo terlalu sibuk nyiapin berbagai hal lain, sampai lupa hal vital, print alamat hotel dengan kanji china. Akhirnya kami menghampiri meja informasi, setelah menjelaskan panjang lebar, dan... petugas wanita disana (dengan english yang sama2 pas pasan-means sama sama roaming) menyerahkan peta besar shanghai, dan melingkari daerah tujuan kami-versi dia. Kami mendorong kereta dorong tempat koper2 yang segede gaban bertengger, sambil melangkah menuju pintu exit. Petugas tadi menyarankan untuk mengambil bus daripada maglev atau transportasi lainnya. Kami keluar menuju halte bus, dan whusss.... Oh right, Airport must have a heater inside it. 4o C.
Kami naik shuttle bus ke people square, di dalam bus, saya dan pikolo yang masih bingung habis ini harus kemana *petugas tadi tidak mengerti nama hotel kami, dan nama district yg saya sebut *karena ternyata saya mengucapkan namanya dengan pelafalan chinese yang salah *sigh. Kami mulai bertanya pada orang di sebelah kami, orang itu mengeluarkan iphonenya dan mulai mencari cari di google map, lalu bertanya ke sebelahnya, dan belakangnya, dan belakangnya, dan akhirnya kami membuat heboh satu bis.
Di People square, berbekal keyakinan dari salah satu penumpang bis, dan nomor telfon hotel di secarik kertas yang diberikan orang orang di bis, kami mencoba mencegat satu taksi, saya dan pikolo mempack koper di bagasi, dan masuk kedalam, menggosok gosok tangan, berharap taksi nya cepat jalan. Tapi tukang taksi terlihat bingung dalam percakapannya dengan nomor yang tertera di kertas, kami mulai takut (Ia lalu menoleh kebelakang dan berbicara dengan bahasa alien)- dan panik. Dan benar saja, ia lalu menggeleng dan membuka bagasi belakang, maksudnya? tentu saja 'could you get out please, i dont understand this adress' -terjemahan versi bahasa tubuh dan air muka -_-
Stress sejadi jadi nya terlantar selama beberapa menit di People Square, dengan koper segaban gaban, dan pandangan menusuk dari orang orang yang berlalu lalang. Alamat geje, kedinginan di pinggir jalan, sampai akhirnya...Pikolo mengusulkan untuk menghubungi panitia lomba-which mean-yang selama ini in contact dengan kami via email. Stanley NG- He was so nice, he help us a lot, like a LOT...
Dia berkata pada saya di telefon untuk mem pass telfonnya ke taxi driver, dan setelah beberapa lama cuap cuap, bapak taksi itu senyum semangat *yeah..sm*sh blast.. -_-
Dan menunjuk bangku belakang dengan jempolnya. Ohh...rasanya kaya ngeliat nilai A saat kita ngerasa gabisa ngerjain ujian kemaren.
Saya dan Pikolo sampe duluan di hotel, setelah tanya sama petugas hotel, ternyata kamar satunya belum di check in, berati SBU sama pakzen masi blum nyampe hotel,saya dan pikolo cemas bukan main karena kami juga lost contact sama sekali. Tiba tiba malem itu ada mbak2 yang nelpon kamar kami, pake bahasa alien tentunya, saya bilang kalo saya cuma ngomong bahasa inggris trus dia bilang "Oke,jadi kita ktmu dikamar aku aja ya" ~yang ternyata itu adalah si Sbu resee -_-. Saya dan pikolo segera berlari ke kamar mreka yang ternyata beda tower, dan waktu pintu kamar dibuka, ga bisa dibayangin teriakan kami kedengeran ampe berapa lantai diatas&dibawah,dilanjutin peluk2an kaya teletubbies.
~This is our 'Rayfont Hotels'
Malem itu, kami jalan jalan ke sekitar hotel sambil cari makan *berharap nemuin 'Little chicken' dan teman teman. Hotel kami terletak di Nanchang Street, Huangpu District, cuma berjarak bberapa menit dari Huangpu River. Di sekitar hotel banyak toko2 baju grosir, banyak apartemen, jalan lagi sekitar 70 meter, ada KFC juga Walmart,subway station (tau dari bandara naik subway deh..pfft), Nanpu Bridge, sekitar 150 meter ada SMA (Pagi nya kami ngeliatin anak2 SMA olahraga pake baju dingin, COOL beda tipis ama korsel lah *kalo mreka ga ngomong^^). Rayfont Hotel-Nanchang District, lumayan murah lo, semalam 200 Yuan,twin bed,TV, lantai karpet tebel, heater oke, kamar mandi oke banget. Awalnya kami memang mau pesan lewat agoda, tapi thanks God, si pangeran penyelamat Stanley mau membookingkan untuk kami, jadi kami ga harus nambah pinjem2 kartu kredit lagi. Bersyukur karena milih hotel yang bener, ga jauh2 juga ga deket2 banget ama tempat lomba, jadi bisa mengeksplor area2 yang lebih luas dan mendukung perekonomian pedagang lokal sekitar ;D.
Esoknya, sekitar pukul 8 kami berjalan jalan ke sekitar hotel, menemukan tempat shopping murah, semacam PGS di Solo, heboh ngeliat liat, beli sarung tangan dan penghangat kuping unyu, lalu lanjut jalan untuk nyari mesjid, karena itu hari Jum'at, pakZen harus Solat. Pakzen nemu di GPS nya kalo ada mesjid gajauh dari situ, tapi sampe kami muter muter di tempat yang sama lebih dari 3 kali, dan ternyata...masjid yang kami cari adalah lokasi pembangunan apartemen yang dari tadi kami putari pagarnya, alias, masjid kecil di perkampungan itu udah digusur sekampung kampungnya. Beeh...Akhirnya pakzen gajadi solat, instead of (kita) lunch di KFC (lagi) dengan menu yang (euh) weird dan semakin terasa weird, ga ada yang habis di ronde kedua ini (setelah semalam). Thats make me sure to make a note: KFC di belahan dunia ini rasanya ga sama, beda beda (dikit) jauuuh!
Sore nya, kami pergi ke tempat lomba, 666 Fu Zhou Road; JinLing Hai Xin Building ~sekitar 10 menit dari hotel by taxi. HGCC itself contain of two segments, first day is briefing day and second day is spend for competition.
Session 1, The First day are mostly about explanation and welcome speech, where you can also check the place, and ensure every preparation regarding tomorrow performance. Sore itu, tiga track dipisah dalam ruangan nya masing masing, Energy, Education, and Housing. Welcome speech and direct explanation disampaikan oleh president regional masing2 NGO.
Habitat for Humanity
One Laptop Per Child
Sunny Money~Solar Aid
Session 2, keesokan harinya, dimulai pagi2 banget dengan briefing singkat Mr.Stanley si ketua pelaksana committee Shanghai Reg.Final (Pangeran Penyelamat)
So one of the strong point here is, all session start in the precise time, this picture is few second to 8 o'clock where Stanley was already in the podium, and He started to talk in exactly 8 o'clock. Wish it can be implemented in the local event; Yaaaap =D.
After the brief speech, we were introduced to our Campus Ambassador who will accompany us for whole day, help us with stuff like food, place, and schedule. Ours named Graham, MBA in HULT International Business School, He is from New York.
We placed in a booth, to prepare our presentation, and did some practice. Waktu itu hectic banget, bingung dan ga yakin sama solusi nya, Pikolo nyaranin kalo kita pura2 ke WC trus keliling venue buat liat persiapan masing2 lawan, karena emang boot nya ga ketutup banget, dan well.. semua papan tulis ato flip chart lawan penuh dengan coret2 an angka, dll, sedangkan kami masih melompong, kita balik ketawa ketawa sendiri trus dongkol -_- , gada hasil, masih bingung, telfon dosen akuntansi yang ngebimbing microfinance kita kemaren -interlokal- dan dosen tersebut juga tidak bisa membantu banyak, karena memang tidak ada ide.
Last minutes,akhirnya kita buat corat coretan total biaya dan proyeksi 10 tahun kedepan secara random, bagian ini pikolo dan akang yang megang, smentara saya dan SBU berlatih presentasi dari ide yang sudah kami sepakati sebelumnya.
Jadi solusi yang kami tawarkan untuk scale up housing project adalah :
1. Re-invent CODI system in Thailand : We consider that citizens need to be ignited to improve their willingness and network to make the scale up bigger. They will decide the arrangement, design, land sharing, in their own community. We change the main ruler and the fund source.
2. New Trash-Resin Composite material for cheaper, lighter, and easier home
3. Bigger Movement-Bigger Help(Kind like Charity Concert to attract people to join the movement and donate)
It is not brilliant one, after seen the winner idea. It was very simple. Satu yang salah, dalam case Challenge jangan pernah terpaku pada banyak permasalahan, banyak aspect yang harus ditangani, tapi bagaimana kita dapat menghasilkan sustainable business yang cerdik yang secara otomatis semua masalah itu teratasi dengan sendirinya. Tim kami sibuk dengan Microfinance system, ComDev, sampe material rumah yang murah dan ramah lingkungan. Terlalu banyak, ga fokus, dan gabisa ngehasilin efek yang bigger.
The winners from housing track idea, offer to combine solar cell system with housing. 30% of the energy resulted from the solar cell will be used by the poor family inside the house and 70% will goes to commercial electricity. This what makes it sustainable. They even not to busy to think about many aspect the NGO talked in Case. They focusing on their own idea. It was awesome. As more home built, more money can be collected from the commercial electricity sold and the money can recircle again to meet the fund demand to build more affordable home.
All the winner are Graduate students, they explain 10 years projection of business, and set the clear goal. 50 million home build in 10 years. They presented their ideas in the stage with enermous confident and badass english, Cool! They have to compete again in New York for Grand Final. That was really precious lesson, and unforgettable experience.
~Waterhouse, the final place and announcement of the winner~
After the announcement of the winner, there should be an afterparty, but considering the place is an international club, with the imagination of western movie we've seen before, we decide to escape from it, and enjoy the night walk beside the river, hhe ;D
Because of too late,we couldn't enter that white gate and seeing the rivers, its already closed early, maybe because of the cold season.
From those several awesome days, we just visited few place, but since we got specialist flight and accommodation division (PakZen ^^) we visited the recommended best place there, and true thats right, its Gorgeous. Most Recommended Place in Shanghai China;
1. The Bund- Huangpu Riverside
2. Yuyuan Garden (+Traditional handicraft Shopping center)
4. Nanjing Road - Lux Shopping Center
5. Nanchang Street- Cheap Shopping Centre ^^
This is our very first trip to go abroad, i'd like to share some tips which i've confused with it (even have a trouble because of it) before:
1. International Flight booking, by online booking only can be done by Credit Card, In Air Asia, Online Booking for International Flight with the origin from Indonesia can be paid by Debit card; CIMB and BCA.
2. International Flight will give you cheaper price if you booked it by Credit Card (online booking, but you should do that by yourself, enter the data, and all) but remember, except Air Asia you should use your own credit card.
2. Making a Credit Card will take about 1 until 2 month, and can't be made by someone who doesn't have a settled job, if student want to make it, it can, but as a part of the parents card, with the same limits.
3. If you go to the country that have a different character of words (no alphabets) you should print out all of your destination; hotel address, places you want to visit, in their own words character. It is to help you when the taxi driver, ticket counter, or bus driver can't speak English and also didnt understand the foreign alphabet words.
4. If you not sure with the food (Is it Hallal or not) and hard for you to find the Moeslem Restaurant, just kick the KFC, McD, or Pizza Hut. There at last you can find chicken, they have a picture of the food, and english subtitle in the menu.
5. When you go to China, bring a bottled of water when you want to go the toilet, they are not equip water in all toilets there.
Anyone, yang tertarik tanya tanya tentang kompetisi tahunan ini are very welcome. Tanya via komen di box bawah atau via email (di kontak info).
Finally..
"We were very thankful to all person behind this, who support us, and made us learn many things, we really wish to share it, when next year competition comes, and another Indonesia (especially UNDIP) delegations will make it there. We can't do this without many help from everyone"
Warmest Regards
Tidak ada komentar:
Posting Komentar